Sedangkan Alat tersebut itu hanya di titipkan di tempat itu karena ada kerusakan tidak ada kegiatan sama sekali,
Dan lokasi tersebut adalah lokasi pematangan lahan dari salah satu warga yang akan membuat perumahan dan pasirnya di berikan kepada warga sekitar yang tinggal di perum mandiri. namun pasir tidak di jual tapi di berikan kepada sopir sopir dan masyarakat untuk mendapat upah dari sopir sopir, karena telah memuat pasir ke mobil mobil dump truck yang di muat secara manual menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat seperti skop dan cangkul.
Sedangkan masyarakat yang ada di sekitar hanya sebagai mata pencariannya sebagai penambang pasir di lokasi tersebut,
Dimana lokasi tersebut tempat untuk mencari sesuap nasi, di kutip para pekerja pasir manual.
Kami sebagai pekerja pasir tak tahu harus bagaimana lagi kalau tak bekerja, mau makan apa buat istri dan anak anak kami.
Apalagi kalau masalah alat berat yang kami lihat banyak berlokasi di daerah daerah manapun, kalau pun harus berijin bagaimana cara buatnya, dan strukturnya harus bagaimana.. ucap ke keluhan para pekerja pasir manual.
Hingga pemberitaan naik awak media telah turung ke lokasi mengenai galian C, terutama galian pasir dan manual.
Dan juga Manjadi harapan bagi pengusaha pasir seperti apa kebijakan dalam pengurusan galian C, terutama galian pasir sedangkan struktur pembangunan itu harus jalan dalam mengelolah di bidang pembangunan daerah.adapun juga lokasi tersebut bukan milik dari pak bambang yang di muat oleh media media yng lain..
(STEFANY T M / With team)