Korban, seorang wartawan bernama Joko, mengungkapkan bahwa dirinya merasa dirugikan, terancam, dan ketakutan akibat tindakan oknum tersebut.
"Saya merasa dirugikan oleh tindakan oknum ASN tersebut dan merasa terancam serta ketakutan. Oleh karena itu, saya hari ini melaporkan kejadian ini ke Polsek Tebing Tinggi," ujar Joko.
Joko berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut, mengingat kekerasan terhadap wartawan sering terjadi.
"Saya sangat berharap pihak kepolisian Polsek Tebing Tinggi dapat menindaklanjuti kasus ini agar memberikan efek jera bagi ASN lainnya," harapnya.
Kapolsek Tebing Tinggi, AKP Erlan, membenarkan adanya laporan yang masuk terkait kasus kekerasan terhadap wartawan.
"Ya, benar, ada laporan masuk terkait kekerasan terhadap wartawan, dan kami akan menindaklanjutinya," ungkap AKP Erlan.
Diberitakan sebelumnya, setelah video pemberian gaji petugas kebersihan melalui pintu belakang viral, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Empat Lawang diduga memerintahkan seorang oknum ASN untuk mengancam dan memukul seorang awak media dari wartapolri.com yang sedang bertugas. Kejadian ini berlangsung pada Selasa (07/01/2025).
Menurut korban, Joko, insiden bermula ketika dirinya sedang berbincang dengan Camat Tebing Tinggi di kantor camat setempat. Tiba-tiba, seorang oknum ASN berseragam dinas masuk dan langsung memukul bahunya dari belakang.
“Saya kaget dan spontan berdiri. Kemudian, oknum ASN tersebut mencengkeram leher saya dan menekan saya ke dinding. Kejadian ini disaksikan langsung oleh Camat Tebing Tinggi dan beberapa pegawai kantor lainnya,” ujar Joko.
Tak hanya itu, oknum ASN yang disebut berinisial E juga mengancam Joko. “Dia bilang, ‘Tunggu saja, pasti ketemu. Gara-gara viral, saya jadi kena panggil. Tunggu saja, pasti kutemui,’” ungkap Joko, yang mengaku merasa terancam atas peristiwa ini.Camat Tebing Tinggi, Sapardin Najoli, S.Sos, membenarkan kejadian tersebut. “Sekitar pukul 09.00 WIB, saya sedang berbincang dengan Joko. Tiba-tiba, oknum JH yang berseragam ASN datang. Awalnya saya kira dia ingin menemui saya,” jelasnya.
Sapardin menambahkan, “Dari arah samping, oknum E langsung memukul bahu Joko. Setelah itu, Joko berdiri, dan oknum JH juga berdiri. Lalu, dia menekan dan mendorong Joko hingga tersandar ke dinding.”
Menurut Sapardin, oknum JH terlihat tidak puas meskipun sempat dipisahkan. Setelahnya, ia keluar dari kantor camat sambil melontarkan kata-kata kasar tanpa alasan yang jelas.
Journalis : Surya Dilaga