Keputusan ini adalah bagian dari upaya memperkuat kedaulatan ekonomi digital dan melindungi ekosistem lokal.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, "Kita harus berani berdiri di atas kaki sendiri. Ini adalah soal kedaulatan ekonomi dan keberanian untuk tidak tunduk pada tekanan korporasi asing".
Mengapa iPhone Dilarang?
Apple gagal memenuhi TKDN yang mengharuskan sebagian teknologi atau proses produksi dilakukan di Indonesia.
Selain itu, perusahaan juga belum memenuhi komitmen investasi senilai Rp 240 miliar yang telah disepakati sebelumnya.
Tanpa sertifikasi TKDN, iPhone tidak mendapatkan izin IMEI, sehingga perangkat menjadi tidak dapat digunakan secara legal di jaringan telekomunikasi Indonesia.
Larangan ini juga menegaskan keberpihakan pemerintah terhadap industri lokal. Vendor seperti Samsung dan Xiaomi, yang sudah berinvestasi di Indonesia, kini mendapatkan keuntungan besar karena absennya pesaing utama seperti Apple.
Reaksi Internasional
Langkah Indonesia memantik perhatian dunia. Banyak negara memandang ini sebagai kebijakan tegas dalam melindungi kepentingan nasional.
Namun, Apple dianggap meremehkan potensi pasar Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan India, yang berhasil menarik Apple melalui insentif pajak dan kemudahan regulasi.
Di sisi lain, beberapa politisi global mendukung langkah ini sebagai contoh bagi negara-negara berkembang lainnya. Ekonom di G20 menyebut bahwa langkah Indonesia adalah bentuk negosiasi ulang dalam hubungan negara-korporasi, mempertegas posisi negara dalam rantai pasok global.
Dampak Besar Bagi Indonesia
1. Ekonomi Lokal: Keputusan ini memberikan peluang bagi merek lokal dan global lain yang sudah mematuhi TKDN.
2. Infrastruktur Digital: Pemerintah berfokus pada penguatan jaringan 5G yang akan melibatkan lebih banyak mitra domestik.
3. Perhatian Global: Kebijakan ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang tidak gentar menghadapi tekanan korporasi besar.
Dukungan Politik Global
Beberapa negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) secara tidak langsung mendukung langkah ini sebagai inspirasi untuk menegosiasikan ulang regulasi terhadap perusahaan teknologi besar. India, misalnya, berhasil memanfaatkan pendekatan serupa dengan mendorong Apple membuka pabrik di negaranya.
Point
Langkah Indonesia melarang iPhone adalah bagian dari strategi besar menuju kedaulatan ekonomi digital.
Meski kontroversial, keputusan ini menunjukkan keberanian Indonesia dalam menetapkan aturan main yang adil di tengah dominasi korporasi global.
*"Keberanian untuk melawan raksasa bukan soal ukuran, tetapi adalah soal prinsip."*.
Artikel ini merepresentasikan upaya Indonesia dalam membangun masa depan digital yang lebih kuat.
Apakah kebijakan ini akan memaksa Apple berubah, atau justru membuka jalan baru bagi pemain lokal ? Kita tunggu babak selanjutnya. Tutup (Rizkan/Barrok)