Rizkan Al Mubarrok (AWNI Sumatera) :"Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia" - KYSANEWS

Breaking

Definition List

Selamat datang di website KysaNews.Com

Selasa, 10 Desember 2024

Rizkan Al Mubarrok (AWNI Sumatera) :"Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia"

Kysanews.com - Di ujung senja, saat langit berwarna jingga, sebuah renungan menyeruak di benak kita sebagai generasi penerus bangsa: 


Seberapa banyak kekayaan negeri ini yang telah terbuang percuma karena ulah para pengkhianat rakyat? 


Korupsi, seperti rayap yang menggerogoti batang kokoh sebuah pohon, telah lama menjadi duri dalam daging bagi Indonesia. 


Kekayaan alam yang melimpah dan semangat rakyat yang tak pernah surut seakan selalu terhenti oleh ulah segelintir manusia yang tamak dan serakah.


Iya,..

Indonesia bukan sekadar nama negara. 

Ia adalah ibu yang memeluk 17.000 lebih anak-anak pulau dalam pangkuannya. 

Ia menghamparkan permadani hijau tropis yang kaya akan rempah-rempah, logam mulia, minyak bumi, hingga batu bara dan masih banyak lagi kekayaan alam lainnya.


Namun, ironi terbesar negeri ini terletak pada tangan-tangan kotor yang tak henti-hentinya mencuri dari lumbung yang seharusnya dinikmati seluruh Rakyat Indonesia.


Pilar Harapan Bangsa


Seorang pemberantas korupsi bukan hanya menjalankan tugas; 

ia adalah pengawal hati nurani bangsa. Ia adalah prajurit tanpa bayang yang bertarung melawan musuh dalam selimut, melawan kelicikan yang sering kali terselubung rapi dalam jas, dasi, dan senyuman palsu.


Ketika pemberantas korupsi berjuang, ia tak hanya memburu angka atau bukti semata. Ia memikul harapan jutaan rakyat yang rindu pada keadilan dan kesejahteraan yang menyeluruh. 


Ia tahu, setiap rupiah yang diselamatkan dari tangan koruptor adalah secercah harapan untuk membangun sekolah di pelosok, menambal jalan di desa, atau memberikan layanan kesehatan kepada mereka yang hampir kehilangan harapan.


Namun perjuangan ini bukan tanpa risiko. Seperti lentera yang bercahaya di tengah kegelapan, pemberantas korupsi kerap menjadi sasaran bayangan hitam yang ingin memadamkan terangnya. 


Mereka diancam, diteror, bahkan tak jarang harus mengorbankan nyawa demi tugas mulia ini.


Indonesia Lumbung yang Terkikis


Indonesia adalah surga dunia yang kerap diibaratkan "seperti perawan yang dikelilingi oleh para pemburu harta". Kekayaannya tak terhitung. 


Namun, mengapa negeri ini belum mencapai kemakmuran sejati? Jawabannya ada pada para pencuri berkedok pejabat dan para elite kita yang belum sepenuhnya memperjuangkan kejayaan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.


Dari Sabang hingga Merauke, cerita tentang korupsi sumber daya alam, anggaran yang dipangkas, dana pembangunan yang diselewengkan, hingga proyek-proyek mangkrak menjadi bukti nyata bagaimana korupsi merampas masa depan rakyat.


Bagaikan pohon beringin tua, akar kekayaan Indonesia telah lama dihisap oleh lintah-lintah yang tak pernah puas.


Hanya satu jalan keluar: 

memberantas habis akar korupsi. 

Tidak ada lagi kompromi. 

Para koruptor harus dihadapkan pada hukum yang tegas dan berkeadilan. 


Sebagaimana air yang mengalir dari hulu ke hilir, pemberantasan korupsi harus dimulai dari atas, dari para pemimpin yang menjadi teladan bagi rakyatnya.


Mempertahankan Merah Putih


Jika korupsi terus dibiarkan, merah putih yang berkibar dengan gagah akan kehilangan maknanya. 

Tidak ada kebanggaan dalam kemakmuran semu yang dibangun di atas fondasi kebohongan. 

Para pemberantas korupsi adalah pelindung warna merah darah perjuangan dan putih suci cita-cita bangsa.


Mereka mengingatkan kita bahwa bangsa ini tidak dibangun oleh para pendiri bangsa yang berjiwa pejuang,tidak mementingkan perutnya sendiri, melainkan oleh mereka yang rela mati demi kemerdekaan Indonesia. 


Kita tidak bisa lagi hanya menonton dari pinggir lapangan. Rakyat, media, lembaga hukum, hingga institusi pendidikan harus bersatu melawan momok ini,karena mimpi kita semua sama,yaitu kejayaan dan kesejahteraan seluruh rakyat indonesia harus benar benar segera terwujud.


Seperti pepatah lama mengatakan, "Seekor ikan busuk dari kepalanya." Maka, kepala yang busuk harus segera dipotong agar tubuh tidak ikut terinfeksi. 


Dan di sinilah tugas kita: 

Mendukung penuh para pemberantas korupsi agar dapat bekerja dengan semangat juang yang tinggi.


Kembalikan Hak Ibu Pertiwi


Indonesia adalah ibu pertiwi yang telah lelah menangis. 

Tangisannya tidak bersuara, tetapi terasa dalam setiap kekeringan di sawah, setiap anak putus sekolah, setiap jembatan yang roboh,bahkan masih banyak nya saudara kita yang tergolong dalam kemiskinan extrim di negara yang kaya dengan sumber daya alam ini. 


Saatnya kita bangkit. 

Mari dukung pemberantas korupsi, jadikan mereka pahlawan sejati yang akan dikenang menjadi bagian dalam sejarah bangsa ini. 


Karena sejatinya, perang melawan korupsi adalah perang mempertahankan martabat Indonesia dan untuk mewujudkan cita cita besar bangsa kita. 

Jangan biarkan negara ini menjadi tanah yang subur bagi kemunafikan dan kejahatan.


“Jika korupsi adalah api yang melahap negeri ini, maka para pemberantasnya adalah hujan yang membawa kehidupan.” 


Mari bersama, menjadi hujan itu. 

Kembalikan kejayaan ibu pertiwi yang kita cintai. 

Indonesia terlalu besar dan indah untuk dikhianati.

Tutup Ketua AWNI DP Sumatera

Pages