Ia mencari batu terbaik, memeriksa kualitasnya, dan membayangkan hasil akhir dari karyanya.
Begitu pula kita, rakyat Indonesia, dalam memilih pemimpin.
Pemilu bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah momentum untuk menentukan arah bangsa.
Presiden Prabowo Subianto, dalam pidato pelantikannya, mengingatkan kita akan pentingnya bersatu menghadapi tantangan bangsa.
Beliau menyatakan, "Saya selalu mengajak saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air untuk menjadi bangsa yang berani, bangsa yang tidak takut tantangan, bangsa yang tidak takut rintangan."
Sebagai bangsa besar, kita memiliki segala potensi untuk menjadi contoh dunia.
Tetapi, kita harus memilih pemimpin yang mampu memimpin dengan tulus dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Indonesia Sedang Baik-Baik Saja
Meski ada tantangan, kenyataannya Indonesia sedang berada di jalur yang baik. Dunia melihat kita sebagai salah satu ekonomi besar, bagian dari G20, dan negara dengan keberagaman yang harmonis.
Presiden Prabowo mengingatkan bahwa kita tidak boleh cepat puas, tetapi juga tidak boleh pesimis.
Dalam pidatonya, beliau berkata, "Marilah kita jangan terlalu cepat puas dengan statistik yang indah, tetapi tetap menatap tantangan dengan gagah."
Semangat ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang berani bermimpi besar, tetapi tetap mawas diri.
Kita sedang menuju swasembada pangan dan energi, menjadi bangsa yang mandiri dan kuat. Pemilu menjadi kesempatan untuk memastikan bahwa perjalanan ini terus berlanjut.
Indonesia Sebagai Contoh Dunia
Bayangkan Indonesia sebagai pohon besar yang akarnya kuat. Akar itu adalah persatuan rakyatnya, dan batangnya adalah kepemimpinan yang kokoh.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mengingatkan kita tentang sejarah bangsa yang penuh pengorbanan dan keberanian.
Beliau berkata, "Kemerdekaan kita bukan hadiah, tetapi hasil dari pengorbanan besar rakyat kita." Indonesia adalah bukti bahwa keberagaman bukan hambatan, tetapi kekuatan.
Pemilu adalah cara kita memastikan bahwa pohon ini terus tumbuh subur, menjadi teladan bagi bangsa lain. Kita harus memilih dengan bijaksana, karena setiap suara adalah pupuk yang menentukan kualitas masa depan bangsa.
Pilihan yang Mencerdaskan
Untuk menjadi pemilih yang cerdas, kita harus menghindari jebakan janji manis dan melihat rekam jejak calon.
Memilih pemimpin seperti memilih seorang nahkoda.
Kita harus memilih seseorang yang memahami gelombang, angin, dan peta pelayaran, bukan sekadar yang pandai berbicara.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya menghadapi tantangan internal dengan berani:
"Marilah kita berani mawas diri, berani memperbaiki diri, dan bekerja sama untuk kemajuan bangsa."
Pesan ini adalah pengingat bahwa pemimpin yang dipilih harus mampu menyatukan rakyat dan mengelola sumber daya bangsa secara bijaksana.
Pemilu besok adalah peluang bagi kita untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang matang dalam berdemokrasi.
Dengan memilih secara cerdas, kita tidak hanya menjaga Indonesia tetap baik-baik saja, tetapi juga membangun masa depan yang lebih gemilang.
Mari jadikan pemilu ini sebagai momen persatuan, bukan perpecahan.
Karena, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, "Kita tidak hanya harus bangga, tetapi juga harus bekerja keras untuk rakyat yang belum menikmati hasil kemerdekaan ini. (*)