Sugeng Heryanto (AWNI Jambi) Kritik Kepemimpinan Fasha dan Harapan Besar pada Dr. Maulana - KYSANEWS

Breaking

Definition List

Selamat datang di website KysaNews.Com

Selasa, 26 November 2024

Sugeng Heryanto (AWNI Jambi) Kritik Kepemimpinan Fasha dan Harapan Besar pada Dr. Maulana

Kota Jambi - Ibarat sebuah kapal besar, kini terombang-ambing di tengah samudra tantangan. 


Di bawah kepemimpinan sebelumnya, banyak kebijakan yang disoroti karena kurang berpihak pada masyarakat. 


Dari ketimpangan pengelolaan sumber daya hingga persoalan birokrasi yang lamban, berbagai sektor kehidupan warga Jambi terasa terhambat. 


Rasa ketidakpuasan ini tampak dari tingginya harapan masyarakat kepada figur baru yang dianggap dapat membawa perubahan nyata.


Dalam situasi ini, munculnya Dr. Maulana sebagai pemimpin baru memberikan angin segar bagi masyarakat.


Maulana: 

Harapan di Tengah Ketidakpastian


Dr. Maulana adalah simbol pemimpin yang bergerak dengan visi. 

Layaknya seorang arsitek, ia tak hanya membangun struktur, tetapi juga merancang fondasi kokoh untuk masa depan Kota Jambi. 


Dengan program seperti Jambi Bebas Malaria, yang berhasil menekan angka penyebaran penyakit, Maulana menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakat. 


Program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Angso Duo dan Pasar Talang Banjar juga menjadi bukti nyata keberpihakannya pada ekonomi kerakyatan​​.


Seperti pelita di tengah gelap, Maulana dengan program Kota Terang menghidupkan harapan masyarakat. 


Dengan memasang penerangan jalan di wilayah-wilayah minim akses, ia menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi semua lapisan warga. 


Di bawah kepemimpinannya, kebersihan kota menjadi prioritas, sehingga Jambi dapat meraih penghargaan Adipura​​​​.


Sebuah Kepemimpinan Berbasis Kolaborasi

Kepemimpinan adalah tentang keberanian untuk bermimpi dan kemampuan untuk mewujudkannya. 


Namun, seperti yang sering saya katakan, “Pemimpin adalah pohon rindang yang hanya bisa tumbuh jika akarnya kuat, yaitu rakyat.” 


Dr. Maulana memahami bahwa kekuatan sebuah pemerintahan tidak hanya berasal dari atas, tetapi juga dari bawah, dari keterlibatan setiap individu masyarakat. 


Ia menawarkan kolaborasi, bukan sekadar birokrasi; solusi, bukan retorika kosong.


Dalam pidato pelantikannya, Presiden RI menyatakan bahwa bangsa ini tidak dapat berjalan sendiri. 


“Kita membutuhkan kebersamaan, kesatuan visi, dan aksi nyata.” 


Maulana adalah refleksi dari prinsip ini di tingkat lokal. Ia membawa pendekatan pemerintahan yang terbuka, mendengar suara rakyat, dan mengundang semua pihak untuk turut serta dalam pembangunan​​​​.


Ajakan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Kota Jambi harus bergerak maju, meninggalkan bayang-bayang masa lalu. 


Ini adalah saatnya bagi kita, masyarakat Jambi, untuk bersatu, seperti tangan yang bergenggam erat membentuk satu kekuatan. 


Kita tidak bisa membiarkan kapal ini karam. Bersama Maulana, mari kita arahkan kapal ini menuju pelabuhan harapan.


Dengan langkah kecil dari setiap individu, kita bisa menciptakan perubahan besar. 


Maulana telah menunjukkan jalannya, kini saatnya kita mengambil bagian. 

Pilihan kita hari ini adalah penentu nasib Jambi di masa depan. 


Sebagai Wakil Ketua AWNI DPW Provinsi Jambi dan putera daerah jambi saya menyerukan kepada semua elemen masyarakat: mari kita jadikan harapan ini nyata. 

Bersama, kita bangun Jambi yang lebih baik, lebih maju, dan lebih bermartabat.


Maulana ibarat seorang nahkoda yang mampu mengarahkan kapal besar melewati badai menuju pelabuhan aman. 


Beliau memiliki visi yang jelas untuk membawa Jambi menjadi kota yang lebih baik, lebih transparan, dan berintegritas​​​​.


Kini, dengan optimisme yang tinggi, saya mengajak seluruh masyarakat Jambi untuk bersatu dan mendukung kepemimpinan Maulana-Diza dalam Pilwako nanti 27 November 2024.


“Salam Persatuan Indonesia.”


Sugeng Heryanto

Pages