"Saya sebagai pemuda Sakai tentu mendukung rencana pembangunan jembatan yang bisa meningkatkan akses antarwilayah di Bengkalis. Namun, kita juga harus jujur melihat bahwa dana yang dibutuhkan sangat besar, sementara di daerah kita masih banyak kebutuhan lain yang mungkin lebih mendesak," jelas Hermansyah.
*Menjaga Keseimbangan Prioritas*
Hermansyah menekankan bahwa proyek ini sering disebut sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan dapat membawa perubahan besar bagi Bengkalis. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan dari pemerintah pusat mengenai apakah proyek ini benar-benar sudah masuk daftar PSN dan mendapatkan prioritas anggaran nasional.
"Sering kali, proyek seperti ini dijadikan janji politik untuk menarik perhatian. Kita sebagai masyarakat perlu bijak, jangan sampai terbuai. Harus dilihat apakah proyek ini benar-benar dibutuhkan sekarang atau bisa disesuaikan dengan kondisi daerah kita," tegasnya.
Hermansyah menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor mobilitas dan ekonomi sebelum memutuskan pembangunan jembatan besar. Menurutnya, kita bisa melihat kota dumai kenapa bisa dibangun jalan tol karena mobilitas tinggi dan perekonomian yang berkembang pesat dan dumai juga sebagai kota industri tentu itu sangat mendukung investasi besar bagi kota dumai dan negara. Sedangkan jembatan ini hanya akan menghubungkan tiga kecamatan dengan aktivitas ekonomi yang belum tentu mendukung investasi besar seperti ini.
"Kita perlu melihat fakta di lapangan: apakah benar arus lalu lintas di sana tinggi dan ekonominya berkembang pesat? Jika tidak, tentu ada risiko dana besar itu akan kurang berdampak pada masyarakat luas. Sementara itu, banyak kebutuhan dasar di Bengkalis yang juga membutuhkan perhatian, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur jalan yang lebih mendesak,” tambah Hermansyah.
Hermansyah mengajak pemerintah daerah untuk memprioritaskan proyek yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ia menilai bahwa pembangunan jalan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan di seluruh Bengkalis akan lebih langsung dirasakan manfaatnya.
"Bukan berarti kita menolak pembangunan jembatan, tetapi mari fokus dulu pada kebutuhan yang benar-benar mendesak dan langsung dirasakan oleh masyarakat. Jika jembatan ini nantinya benar-benar diperlukan dan telah melalui analisis yang matang, kita semua pasti akan mendukung," jelasnya.
Hermansyah mengajak masyarakat untuk berpikir rasional dan tidak mudah terbawa janji-janji yang belum tentu sesuai kenyataan. Menurutnya, proyek besar memang penting, tetapi hanya jika benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Mari kita semua, sebagai masyarakat, terus mengikuti dan mengawal rencana ini dengan kritis dan konstruktif. Kita ingin pembangunan yang tidak hanya besar dari segi anggaran tetapi juga nyata manfaatnya bagi kita semua," tutup Hermansyah.
Dengan pernyataan ini, Hermansyah mengingatkan bahwa dukungan masyarakat akan datang dengan sendirinya jika proyek dijalankan dengan transparan dan sesuai kebutuhan yang paling mendesak. Hermansyah juga menyampaikan bahwa kritikan ini semata untuk memastikan bahwa setiap langkah pembangunan di Bengkalis benar-benar memberi dampak positif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Zulfia)