.jpg)
Hal tersebut disampaikan Sutarto, saat menjadi keynote speaker 'Parlemen Goes to Campus', di Universitas HKBP Nommensen, baru-baru ini.
Menurut Sutarto, momentum pilkada yang diselenggarakan pada 33 kabupaten dan kota serta provinsi, harus menghadirkan pemimpin yang menawarkan gagasan serta program yang menghadirkab kemajuan bagi daerah.
"Keterlibatan mahasiswa sangat diperlukan dalam menggali, berdialog, mengulas apa saja yang harus diperhatikan dalam pembangunan daerahnya," tambahnya.
Menurut Sutarto, mahasiswa dapat berperan aktif dalam pengawasan partisipatif, memberikan informasi kepada masyarakat, dan menjadi agen perubahan dalam proses pemilu.
Sekretaris PDI Perjuangan itu juga menyebut, generasi millenial dan gen Z mendominasi DPT pemilu 2024.
"Dari DPT Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih terdapat sebanyak 66,8 juta pemilih dari generasi milenial, Selain itu, pemilih dari gen Z juga mendominasi nih yaitu sebanyak 46,8 juta pemilih," katanya.
Menurutnya, gabungan Gen Z dan Milenial punya peranan yang penting dalam pelaksanaan atau hasil Pemilu 2024.
"Hal ini mengingat generasi millenial dan Gen Z melek digital, kita juga mengajak agar kaum muda dan mahasiswa mampu menjadi filter dalam menangkal hoaks maupun black campaign," ungkapnya.
Sementara itu, seorang mahasiswa Nommensen, Suwardi Sirait menyampaikan harapannya tidak ada money politics pada pilkada mendatang.
"Kami juga meminta adanya leadership dan kepemimpinan yang diberikan kepada para anak muda. Tidak boleh ada yang melakukan politik uang, karena itu membodohi masyarakat," jelasnya.
Suwardi Sirait, menyampaikan apresiasinya atas perhatian kepada dunia kampus yang acapkali diberikan Sutarto, selaku Ketua DPRD Sumut.
"Bapak Sutarto ini tak asing lagi bagi kami mahasiswa Nommensen, dua hari lalu beliau turun langsung keluar gedung DPRD untuk menerima kami para mahasiswa ketika demo. Terimakasih pak," pungkasnya. (Indra)
