Secara letak geografis pembangunan pelabuhan tersebut di kecamatan Sadu yang berbatasan langsung dengan dua provinsi, di Utara berbatasan dengan pulau berhala provinsi Kepulauan Riau dan sebelah selatan berbatasan dengan provinsi Sumsel.
Semenjak pekerjaan pelabuhan tersebut dimulai dan sampai aktifitas proyek tersebut sudah berhenti selama bertahun-tahun.
Kini hanya meninggalkan jejak, pancang yang berjejer terlihat menyeramkan dan menyulitkan aktivitas kapal-kapal nelayan dan angkutan komoditas pertanian masyarakat kecamatan sadu dan sekitarnya.
Saya selaku putra daerah dan mewakili seluruh masyarakat Sadu mengharapkan keseriusan Pemerintah untuk menyelesaikan polemik pelabuhan ujung Jabung tersebut, karena sudah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan dan dan kerusakan infrastruktur tanggul pertanian masyarakat sekitar. Dan kami dari AWNI (Aliansi Wartawan Nasional Indonesia) DPW provinsi Jambi yang di ketuai oleh Rizkan Al-Mubarok siap mengawal polemik pelabuhan ujung Jabung, dan sangat meng harapkan kedepannya siapapun yang terpilih pasca pilkada 2024, Pemprov dan Pemda harus bekerjasama untuk menyelesaikan polemik pelabuhan tersebut. Karena sudah menghabiskan banyak anggaran, jangan sampai mangkrak total dan merugikan petani sekitar pelabuhan tersebut akibat kerusakan lingkungan. tutup Sultan Daeng Korlip AWNI DPW Jambi. (*)