Karena menurut pejabat senior Kementerian PPN/Bappenas itu, mengatakan bahwa kemajuan suatu daerah sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Program satu keluarga satu sarjana ini nanti akan kita berikan beasiswa sesuai keinginan minat dari anak tersebut.
"Kita sudah punya contoh model-model daerah lain, bahwa itu beasiswa satu keluarga satu sarjana. Nanti akan kita sesuaikan dengan program-program yang keinginan minat daripada anaknya," kata Dadang seperti dikutip dari Kanal YouTube Rilisi.d TV, Selasa (28/5/2024).
Dia mengungkapkan bahwa program satu keluarga satu sarjana selaras dengan pendidikan gratis dari SD sampai SMA.
"Saya mempunyai satu pemikiran apa yang akan saya lakukan kelak ya tentunya kita harus bersinergi dengan program nasional. Yang pertama program nasional itu adalah 12 tahun, mulai tahun 2025 nasional itu memiliki program 12 plus 1 tahun. Nah 1 tahun ini adalah untuk PAUD, itu harus bersinergi dengan SD dan kita sudah memulai juga di tahun 2025.
Ada beberapa kabupaten/kota yang kita jadikan field project dari pusat, dari Bappenas itu sudah merancang satu konsep field project untuk SD mana yang ada lahan masih tersedia lahan itu nanti akan dibangunkan oleh pemerintah pusat," ungkapnya.
Iya mengaku akan bersinergi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi untuk menangani sektor pendidikan.
"Karena memang untuk bicara pendidikan ini kita enggak bisa ukur 5 atau 10 tahun, harus jangka panjang, karena untuk membuktikan keberhasilan dari pendidikan itu minimal satu dekade," Pungkasnya (Ajm)
