Bertahun - tahun masyarakat Paiker menunggu perbaikan jalan, namun setelah adanya perbaikan memunculkan kekecewaan karena pelaksana dinilai hanya mengutamakan keuntungan tanpa memikirkan aspek masyarakat yang membutuhkan perbaikan jalan tersebut
Bukan tidak ada pembangunan di Paiker namun yang menjadi keluhan masyarakat mayoritas pekerjaan asal jadi hingga tidak bertahan lama, selain itu pekerjaan banyak mengurangi volume proyek, akan tetapi anehnya semua proyek dianggap tidak ada masalah sampai ke pencairan
"Kami tahu Pemkab Empat Lawang berniat baik dan tidak memandang sebelah mata terhadap Paiker, namun tolong semua pembangunan hendak nya diawasi dan dikoreksi sehingga pembangunan di Paiker dapat maksimal sesuai program rencana tidak hanya habis di koropsi oleh para pemborong melalui proyek dikerjakan asal jadi" ungkap masyarakat Paiker
"Terutama para pemborong yang notabenya tim sukses Bupati dan wakil Bupati hendaknya lebih memprioritaskan berkembangnya pembangunan dan nama baik Bupati dan Wakil Bupati, bukan hanya mengambil kesempatan untuk memperkaya diri sendiri melalui proyek
Menurut Zurkani saat dikonfirmasi mengatakan, proyek ini siluman karena tidak jelas karena papan merk tidak ada sehingga tidak diketahui anggaran dana dan pemborong nya, apakah seperti itu pekerjaan nya karena sekarang batu split sudah berhamburan keluar lobang hanya sebulan setelah dikerjakan""Mohon kiranya pihak Pemkab dapat memeriksa proyek tersebut, karena masyarakat Paiker merasa dirugikan dan diabaikan, terutama dinas PU harus bertanggung jawab dengan pekerjaan proyek asal jadi, yang dinilai demi keuntungan lebih besar"
"Tidak sedikit badan jalan yang rusak dan dibongkar namu tidak lagi ditimbun atau diaspal lagi oleh kontraktor, dapat berdampak vatal terjadi kecelakaan terutama pada malam hari" ungkap Kanik
"Kekecewaan makin hari makin meluas apalagi saat ini menjelang pemilu dan pilkada "entah sampai kapan Paiker mendapat perhatian serius dari pemkab, proyek pun tidak ada yang benar pekerjaan nya namun pemerintah diam saja, nampak sekali kita di Paiker bak anak tiri", terang warga (Yayan)