Menurut Hery Wiranto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Metro, mengatakan bahwa, Pihaknya akan terus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi menu beragam, bergizi, seimbang serta aman (B2SA).
“Gerakan makan sehat dari olahan pangan lokal (B2SA) masakan khas lampung merupakan salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Metro dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu rumah tangga agar dapat menyediakan bahan pangan makanan yang memenuhi kriteria beragam, bergizi seimbang dan aman,” ucapnya.
Selain itu juga, menurut Hery Wiratno menjelaskan, pelaksanaan lomba bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA dan upaya mencegah stunting.
“Pelaksanaan lomba ini bertujuan untuk meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat dalam penerapan prinsip B2SA, serta mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat
untuk mengembangkan dan menciptakan olahan hasil lahan pekarangan yang berbasis sumber daya lokal,” ungkapnya.
Hery Wiranto menambahkan, Disamping itu juga pihaknya memberikan stimulan atau bantuan hibah sarana produksi kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pada kelompok wanita tani di 12 kelurahan lokus stunting.
“Bantuan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan gaung dari program GERTAPAGA (Gerakan Tanam Pangan Keluarga) di Kota Metro yang telah dicanangkan pada bulan Agustus tahun 2022 lalu,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Metro Silfia Naharani mengungkapkan bahwa, kegiatan lomba cipta menu beragam, bergizi, seimbang serta aman (B2SA) tingkat kota diinisiasi oleh Dinas
Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) yang berkolaborasi bersama Tim Penggerak PKK Kota Metro.
“Untuk peserta lomba cipta menu B2SA Tingkat Kota Metro terdapat 22 tim yang berasal dari Tim Penggerak PKK tingkat Kelurahan Se-Kota Metro,” ucap Silfia.
Lebih lanjut Silfia Naharani mengatakan bahwa, Kegiatan lomba cipta menu B2SA yang ditampilkan tahun ini bertemakan makanan khas lampung.
“Jadi untuk tahun ini yang menjadi ciri khas perlombaan adalah makanan khas lampung. Karena tahun ini Dekranasda mengangkat tema kuliner, kalau tahun kemarin bertemakan kain wastra. Nahh, tahun ini kita mau mengangkat tema kuliner. Jadi, kuliner makanan khas lampung ini seperti kulat kukut, sekubal, tempoyak dan lainnya,” ungkapnya.
Silfia Naharani Wahdi, berharap dengan adanya kegiatan lomba cipta menu
beragam, bergizi, seimbang serta aman (B2SA) tingkat kota tahun 2023 dapat mencegah dan menghentikan pertumbuhan angka stunting di Kota Metro.
“Stopp Stunting, karena dengan B2SA ini menu-menunya enak, Ikan lele bagaimana cara pengolahannya tidak ada kumisnya lagi,” canda tawanya kepada awak media. (iky)
