Dalam pidatonya, Presiden RI itu mewajibkan perusahaan pertambangan, membangun pusat pembibitan, pusat persemaian, untuk menghutankan kembali lahan pasca penambangan, termasuk pada komoditas mineral juga non mineral seperti sawit, rumput laut, dan kelapa serta komoditas potensial lainnya yang mengoptimalkan usaha lokalan yang bermitra dengan UMKM, bermitra dengan petani sehingga manfaatnya langsung dirasakan Rakyat kecil.
"Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan, sehingga Para Pengekspor bahan mentah ini bisa lebih baik, bagi pendapatan Negara dalam jangka pendek tapi jika ekosistem besarnya sudah terbentuk, pabrik pengolahannya sudah beroperasi Saya pastikan ini akan berbuah manis pada akhirnya” ungkap Presiden dalam pidatonya.
Jokowi berharap menaikkan daya saing berdasarkan international institute management Development di Tahun 2022, naik dari rangking 44 menjadi 34 ini merupakan kenaikan tertinggi di dunia, pembangunan dari Desa dimulai dari pinggiran dan daerah terluar, yang pada akhirnya bisa memeratakan ekonomi Rakyat.
“Kita sudah gelontorkan dana desa yang tidak sedikit, dana desa yang telah di gelontorkan total mencapai 539 triliun dari tahun 2015 sampai tahun 2023” paparnya.
Oleh karenanya, sikap konsistensi reformasi struktural terutama penyederhanaan regulasi perizinan, kepastian hukum dan pencegahan korupsi semua Lembaga, itu semua menjadi modalitas untuk meraih kemajuan dimasa depan.
"Saya berharap kepemimpinan Negara Kita ke depan sangat menentukan masa depan Indonesia, Ini bukan tentang siapa yang jadi presiden, bukan itu, tapi apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini." (ADV)
