Sementara Warga yang beralamat tinggal di jalinsum dusun Aek Marbatu telah beternak ikan Nila jenis Egyptian yang bervariasi ukuran (3 jari dan 3.5 jari orang dewasa) ikan dengan jumlah 45000 ekor dan ditebar di dua kolam terpisah. Warga Labura berinisial SHA dan ABS tersebut baru berusaha beternak ikan demi meningkatkan perekonomian guna menyokong kebutuhan hidup di tanah "basimpul kuat babentuk elok".
Namun belum genap 2 Minggu dimulainya usaha tersebut sudah mengalami musibah banjir yang diduga kuat kurang bersih aliran dari batas areal lahan pabrik PT. KIP, dimana telah dilakukan pengecekan lokasi lahan dan pengambilan data dokumentasi di lokasi langsung bersama staff pabrik yang di duga kuat peluapan air/banjir terjadi) dikarenakan rapat dan suburnya tumbuhan air liar yang dapat menahan aliran air yang datang serta derasnya volume curah hujan sehingga peluapan terjadi dan mengakibatkan terendam nya kolam ikan yang ditebar tersebut tertutupi oleh genangan air serta merta ikan pun berhamburan keluar dari kolam warga tersebut.
Permasalahan ini sudah di adukan kepada kepala desa kampung Pajak Bapak Dahrul Syah Putra Tanjung, ST melalui pesan juga data gambar di WhatsApp dengan balasan pesan akan di sampaikan kepada pihak pabrik, dan Bupati Labuhanbatu Utara melalui account WhatsApp bisnisnya dengan pesan, data gambar dan video serta pihak Humas PT. KIP berinisial NS mengatakan melalui komunikasi selular akan dipertemukan sama manager PT. KIP selesai rapat dan siang ini akan di hubungi kembali.
setelah di tunggu sampai sore tak juga kunjung di hubungi. Warga yang merasa di remehkan pun lantas menceritakan peristiwa tersebut kepada awak media dengan harapan agar dapat dilakukan/di proses kerugian yang timbul akibat kelalaian dan ketidak pedulian dalam menyikapi permasalahan warga. (Tim)