Budidaya ikan lele merupakan program ketahanan pangan yang telah disepakati masyarakat dalam musyawarah desa (Musdes). Dimana, lanjutnya, program itu dinilai dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Untuk dana pengembangan budidaya ikan lele ini, dananya bersumber dari Dana Desa (DD),” ujar Tokoh Masyarakat setempat yang minta dirahasiakan namanya pekan lalu.
Dimana, lanjut Dia penyediaan program ketahanan pangan dan hewani untuk masyarakat miskin dan keluarga penerima bantuan langsung tunai (BLT) sebesar 20℅ dari DD.
“Sesuai arahan kebijakan Bupati OKU Selatan terhadap belanja DD agar mendorong dan memprioritaskan sektor produktif dengan mengembangkan budidaya tanaman unggulan yang berorientasi ekspor atau telah memiliki pasar,” terangnya.
Untuk mendukung hal itu, katanya, pihak pemerintah desa telah mengadakan pengadaan terpal dan pakan pada DD tahap pertama ini.
“Program ini sudah mulai dijalankan, ditahap pertama ini media terpalnya, bibit dan pakan sudah disiapkan, namun bukan dibagikan kepada Kepala Keluarga (KK) di masing-masing dusun,” bebernya.
“Untuk pembudidayaan bibit ikan lele ditumpuk di rumah kepala desa, kami curiga pengembangan budidaya ikan yang sumber dananya dari dana desa hanya modus untuk meraup keuntungan oknum kepala desa, lihatlah sendiri media terpalnya terlihat kosong, bibit ikan lelenya dimana", tanyanya hèran
Sementara itu mantan kepala desa Tanjung Sari untuk diminta konfirmasi terkait informasi pengembangan ikan lele di desanya belum tersambung. (Tim)
