Bekarang adalah suatu tradisi menangkap ikan yang dilakukan bersama-sama oleh masyarakat Kabupaten Batang Hari, Karena itu sebagian menyebutnya dengan istilah "Bakarang Basamo". Tradisi menjadi unik karena ada juga yang dijadikan ajang perlombaan.
Di masa lalu, masyarakat menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat sederhana itu. Seperti halnya yang berlaku pada tradisi bekarang basamo.
Penggunaannya saat bakarang basamo adalah, satu untuk menggiring dan menangkap ikan, satu lagi sebagai wadah untuk menampung hasil tangkapan. Biasanya para pria yang menangkap dengan joran, dan di tepian kaum perempuan memegang wadah hasil tangkapan alias ambung.
Keseruan cara menangkap ikan seperti di masa lalu tersebut kembali diulang masyarakat di wilayah yang dialiri Sungai Batang Hari ini. Biasanya bakarang dilakukan saat air surut.
"Kemeriahan bakarang juga menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Batang Hari. Mengejar dan menggiring ikan dengan joran, ternyata tidaklah mudah. Mau tak mau, badan pun harus terendam "nyemplung" ke air berlumpur yang sudah diaduk-aduk orang banyak".
Menangkap ikan dengan perlengkapan tradisional ini mengingatkan masyarakat pada tradisi di masa lalu yang sehat dan alami. Pelestarian ini ditujukan agar tidak ada lagi yang mengankap ikan menggunakan teknik yang ekstrem, misalnya menggunakan bahan-bahan kimia bahkan dengan menyetrum ikan.
Selanjutnya Bupati Batang Hari mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah berpartisipasi pada kegiatan bakarang basamo pagi ini, "tampak antusias masyarakat terjun bakarang ke Lubuk Jawi ini, dari orang tua, bapak-bapak, emak-emak hingga anak-anak terjun bakarang basamo" semoga tradirisi ini dapat selalu kita lestarikan (Solihin)