Dirinya mengatakan bahwa apa yang disampaikannya sekarang siap untuk di pertanggungjawabkan baik secara otentik maupun secara hukum, sembari menunjukan foto dokumentasi percakapan melalui aplikasi WhatsApp dengan JH dan foto KTP Diduga Milik JH dengan tanda bukti chat administrasi di group pegawai penginapan di wilayah kecamatan Haurgeulis.
" Perihal bukti yang saya pegang ,yaitu bukti percakapan dari mulai JH mengajak check-in sampai ke pengakuan JH, ketika skandal ini tercium oleh suami saya dan khalayak umum, dan juga saya pegang foto register resepsionis penginapan di group karyawan yang dijadikan syarat administrasi tamu penginapan dengan harga dan tanggal check-in sampai check- out beserta dengan nomor kamarnya, mangga mas konformasi aja langsung kesana kalau tidak percaya". Tegas mawar seraya meyakinkan awak media.
" Adapun pengakuan dari pengacara JH yang menyatakan bahwa KTP milik JH pernah diberikan kepada saya dalam rangka perpanjangan Surat izin mengemudi (SIM) itu bohong, karena pada waktu itu saya diajak ketempat Alfamart milik JH namun masih ada pekerja kebun sehingga JH meminta untuk di tempat lain yaitu penginapan, seingat saya pada saat itu sekitar pukul 16.30 WIB menggunakan mobil dinas JH Inova abu-abu no Polisi E 1398 QC, kalau gak percaya sekali lagi mangga dicek saja ke penginapan nya." Tambah Mawar.
Selang beberapa jam kemudian awak media langsung mendatangi penginapan X yang di ceritakan oleh Mawar, untuk melakukan konfirmasi guna mengedepankan kode etik jurnalistik agar pemberitaan seimbang tanpa adanya penggiringan opini dan terkesan mendramatisir ataupun mencari perhatian publik.
Menurut keterangan petugas resepsionis penginapan Iyad, saat dimintai keterangan terkait data tamu check-in yang masih teregister di database perusahaan, dirinya mengakui bahwa benar KTP tersebut milik tamu penginapan yang pernah menginap di penginapannya." Kalau melihat foto itu mas, saya yakin betul dan jelas bahwa itu benar data registrasi tamu penginapan, jadi teknisnya setiap tamu yang datang kami diwajibkan mengambil foto identitas atau KTP, kalau kami lalai kami pasti disalahkan, kurang uang lima belas ribu aja di potong gaji apalagi tidak mengambil dokumentasi KTP tamu". Terang Iyad sembari menunjukan sistem registrasi tamu penginapan.
Diketahui sebelumnya menurut Mawar JH Oknum Kepala Sekolah SMK N1 Bongas ini mempunyai lebih dari satu istri, dan diduga juga istri kedua JH menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang sarana dan prasarana di SMKN 1 Bongas. (Bg Jay)