Salah satu warga Wonodadi yang berada di RT 03/RW 02, Resti, menceritakan bahwa ia belum pernah sama sekali mendapatkan bantuan sosial dari Pemerintah Pekon Wonodadi dalam bentuk apapun. "Satu kali pun belum pernah merasakan bantuan dari Pekon," kata Resti kepada Kysanews.com, Sabtu (11/6/2022).
Saat Kysanews.com menyambangi kediamannya Resti, terlihat resti yang tengah menggendong anaknya mendiami rumah satu petak berdindingkan geribik. Itupun harus berbagi dengan orang tuanya.
Kondisi serupa juga dialami oleh Paryanti, seorang buruh tani. Ia merasa heran mengapa dirinya tidak pernah mendapat bantuan, padahal tetangganya yang terbilang lebih mapan banyak yang mendapat bantuan. "Memang yang berhak mendapatkan (bantuan)itu kondisi yang seperti apa? Anak yang baru nikah saja banyak yang dapat (bantuan) kok saya tidak pernah," ujar Paryanti.
Sementara itu menurut salah satu warga Wonodadi, Dayat, jika ditelusuri lebih jauh, masih banyak lagi warga Wonodadi yang berada di bawah garis kemiskinan yang tidak pernah mendapatkan bantuan. "Sebut saja Misman, dia kan rumahnya cuma sepetak, didingnya papan. Ada juga pemulung, masih warga Wonodadi, juga belum pernah merasakan bantuan dari (Pemerintah)Pekon," terang Dayat.
Anehnya, lanjut Dayat, orang-orang yang terbilang berada tapi malah mendapat bantuan. "Bahkan ada yang memiliki mobil, sawahnya luas,itu yang diberi bantuan," lanjutnya.
Bagi Dayat, kebijakan Kakon Wonodadi sangat tidak adil dan perlu dibenahi. "Menurut saya itu sama sekali tidak adil. Selain orang yang berada, yang mendapat bantuan itu orang-orang yang memiliki kedekatan dengan aparatur Pekon," pungkasnya.
Sementara itu anggota DPRD Pringsewu asal Gadingrejo, Safruddin, mengatakan bahwa Wonodadi itu pekon terbanyak penduduknya yg ada di Kecamatan Gadingrejo, sehingga potensi ketidakmerataan atau bahkan ketidaktepatan sasaran bantuan akan terjadi."Sebagai wakil rakyat saya sering menerima aduan atau keluhan warga terkait bantuan sosial. Ada yang bilang gak pernah dapat bantuan sama sekali dan setelah saya minta kirim foto KTP dan KK dan saya konfirmasi ke Dinsos (Dinas Sosial), ternyata orang tersebut sudah pernah dapat bantuan tapi memang belum berlanjut," ujar Safruddin.
Politisi Partai Amanat Nasional itu berharap agar RT dan para petugas lainnya untuk lebih pro aktif dan lebih selektif dalam menyeleksi para calon penerima manfaat agar nantinya tidak terjadi salah sasaran.
"Tolong disiasati orang-orang yang layak dapat bantuan tapi sampai saat ini belum pernah dapat bantuan, agar bisa dapat prioritas di BLT dana pekon karena mumpung kebijakannya ada di pekon sendiri," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Pekon Wonodadi Terpilih, Priyono, tidak bisa dimintai keterangan. Saat didatangi ruang kerjanya, Kakon tiga periode itu tidak ada. Sambungan telepon dan pesan WA dari awak media pun tak kunjung mendapat respon. (Sanny)