Kysanews.com - Kelangkaan minyak goreng ini cukup meresahkan dikarenakan Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat pengolah bahan – bahan makanan.
Kelangkaan Minyak goreng terjadi karena adanya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 6 tahun 2022 yaitu sebesar Rp14 ribu. Namun seiring dengan turun nya harga minyak goreng ada beberapa fakta yang sudah terungkap di berbagai daerah bahwa terjadi penimbunan minyak goreng oleh para pengusaha ritel hingga gerai minimarket.
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menyebut sedang mengecek adanya dugaan penimbunan besar-besaran minyak goreng di Lampung. Dugaan tersebut selaras dengan beberapa fakta di lapangan sebagaimana pengecekan yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Pringsewu yang menemukan penimbunan 80 liter minyak goreng di minimarket. Juga yang dilakukan oleh Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto yang menemukan tumpukan minyak goreng di bawah meja kasir, tidak ditempatkan di rak.
Kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng tentu berdampak bagi masyarakat terutama kelompok UMKM yang sangat bergantung dengan ketersediaan minyak goreng.
Wakil Ketua DPD KNPI Kota Metro Arman Fellany Lamnunyai S.H mendesak agar Pemerintah Kota Metro melakukan langkah-langkah evaluasi terkait langkanya minyak goreng di Kota Metro.
"Pemkot Metro harus segera mengambil langkah, negara harus hadir dan bertanggung jawab di tengah kelangkaan minyak goreng dalam hal ini Pemkot Metro juga harus segera mengecek dan mengawasi distributor dan gerai-gerai minimarket di Kota Metro serta turun ke lapangan lihat kondisi ditengah masyarakat bukan hanya memanggil dan menghimbau distributor yang ada di Kota Metro" ujar Arman.
Arman yang membidangi pengawasan dan kebijakan publik ini menyoroti lambannya Pemkot Metro dalam menyikapi kesulitan masyarakat dalam mendapatkan minyak goreng.
"Pemkot Metro melalui Dinas terkait dan seluruh pemangku kepentingan harus segera mengambil langkah tegas dan konkrit terkait langkanya minyak goreng di Kota Metro ini karena sampai saat ini kita hanya melihat wacana saja tidak ada langkah konkrit, pasalnya minyak goreng menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha bak sudah jatuh tertimpa tangga yang sudah terdampak covid juga terdampak oleh langkanya minyak goreng, " Tutup Arman.