Kysanews.com | Muktamar Nahdlatul Ulama yang Ke-34 yang terselenggara di Lampung pada 22 - 24 Desember 2021 memberikan dampak kepada banyak sektor dan memberikan solausi bagi berbagai permasalahan. Baik permasalahan agama, sosial politik, agama, Peraturan Undang-undang dan tak lupa kebijakan- kebijakan pemerintah.
Dalam perjalanan pelaksanaan Mukatamar NU yang Ke-34 di Lampung dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat se-Nusantara . Mulai dari pengurus Besar NU, pengurus wilayah, pengurus cabang, kiyai NU, muhubbin , santri dan generasi millenial pun hadir untuk berkhidmat dalam mensuksesakan acafa muktamar tersebut.
Aktivis Muda Nahdiyyin yang tergabung dalam Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi Dan Komunitas Warga Indonesia (SEKNAS JOKOWI) pun turut menyampaikan perspektifnya terhadap hajat warga nahdiyyin tersebut.
Aprilianti Eka Astuti sebagai anak muda millenial yang sedang memegang kepala devisi (AKP, Hukum dan Ham) sebagai perwakilan dari DUTA DAMAI BNPT RI LAMPUNG Mewawancarai salah satu Kader NU Kabupaten Bekasi yang bernama bapak Budianto. Beliau menyampaikan bahwasanya yang bisa ikut peserta hanya berjumlah tiga (3) orang, dan bahkan bapak Budianto ini adalah seorang YouTuber namun chenel nya hanya khusus berhubungan dengan NU, bapak Budianto juga salah satu bendahara NU kabupaten Bekasi, serta Ketua Komite sekolah se-Jawa Barat.
Aprilianti Eka Astuti menanyakan bapak Budianto tentang kesan Muktamar NU ke-34 di Lampung. Bapak Budianto menjawabnya dengan sangat ramah, beliau memberikan kesan Muktamar NU ke-34 di Lampung sangat damai, tertib bahkan Bapak Presiden RI pun ikut menghadiri demi kesuksesan Muktamar NU ke-34 di Lampung, beliaupun mengatakan siapa saja yang jadi pengurus NU selanjutnya supaya lebih baik demi kemaslahatan berkemajuan bersama di NU kedepan. Selain itu Aprilianti Eka Astuti menanyakan perihal Bapak Budianto apa yang di lihat di NU, Bapak Budianto menjawab dengan lugas dan jelas bahwa NU kalau semakin maju dan berkembang harus berani menunjukkan kesetian dan harus terlihat lebih maju di muka bumi untuk menunjukkan istansi sesungguhnya, mampu menghargai, mencintai, menghormati. Sampai Bapak Budianto mengatakan mengapa Timur Tengah itu bisa berantakan padahal rata-rata dari mereka adala umat muslim, "karena mereka tidak pernah diajarkan nasionalisme" ucap Bapak Budianto.
Bapak Budianto berharap negara Indonesia ini aman dengan cara andilnya NU menjadi benteng negara, sebab NU itu buka mitranya negara namun fandernya negara.
Bapak Budianto mengharapkan media NU harus munsul dari tingkat PP, PW, PC dan Lembaga-lembaga khusus NU, dan yang anak-anak muda melayani tokoh ulama, kyai, serta para ustad yang ia gaptek tentang HP supaya tetap sejuk dakwah di media sosial demi tetap berkemajuan dakwah NU se-nusantara, beliau mengatakan juga dimanapun ada organisasi atau dimanapun ada partai disitu harus ada NU karena kalau tidak ada NU tidak ada yang bisa menyetir, dimana ada lembaga, lembaga apa saja maka harus ada NU di dalamnya untuk meluruskan bahwa islam mampu menghargai, menghormati serta mencintai sampai beliau mengatakan
"Jika memang tidak bisa melihat sesama muslim, maka lihatlah sesama manusia"
Aprilianti Eka Astuti menanyakan kepada Bapak Budianto bagaimana cara membedakan berita hoax yang ada di Indonesia lebih tepatnya, Bapak Budianto pun langsung mejawab dengan sangat jelas mengatakan bahwa cara mengedukasinya dengan cara melihat dari postingannya, karena orang yang cerdas tentu melihat dari postingannya contohnya ada video, tulisan atau bahkan artikel sekalipun, terlebih di pikirkan dahulu jika memposting berita ini nanti nya akan jadi masalah tidak dan pada akhirnya berita apapun bentuknya harus di proscek terlebih dahulu dan lebih tepatnya teliti dalam mengapload berita ataupun media, sebab tugas anak muda adalah terus berdakwah apalagi dengan adanya media sosial yang lebih berkemajuan maka dari itu gunakan kesempatan ini untuk memberikan berita yang benar dan memajukan NKRI bagaimanapun caranya.