SIANTAR - Mau tidak mau, Heri Pratama harus melanjutkan bengkel yang telah ditinggalkan almarhum ayahanda yang sebelumnya dilanjutkan oleh adiknya. Tetapi ketika adiknya yang mengoperasikan bengkel tersebut, bengkel tersebut tidaklah jalan (mati suri). Jumat, (26/11/21) Pematangsiantar.
Pada saat itu, Heri Pratama atau biasa dipanggil Ben bekerja di suatu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetapi memilih resign demi melanjutkan usaha kedua orangtuanya (bengkel).
Ilmu yang dia dapat selama bekerja diterapkan di Bengkel salah satunya dalam hal menarik pelanggan. Ben punya ide untuk membuka kedai kopi di samping bengkel.
“Hal itu saya lakukan agar ketika pelanggan berdatangan, pelanggan bisa duduk memesan kopi sambil menunggu kendaraannya di perbaiki. Jadi pelanggan tidak merasa bosan ketika menunggu" Ucap ben kepada kru media ini.
Ben mempelajari cara meracik kopi secara otodidak. Dia banyak belajar dari internet seperti google ataupun youtube hingga mahir. Ben banyak menggali potensi diri semenjak membuka kedai kopi (cafe) di samping bengkel. Alhasil dari pendapatan bengkel dan cafe, dia mampu buka cafe dengan desain otomotif.
"Dari pendapatan bengkel dan penjualan di cafe, saya menabung sedikit demi sedikit, hingga bisa membuka sebuah cafe dengan motif/desain otomotif seperti ini. Mulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, saya buka bengkel. Setelah dari jam 5 dan tutup, saya buka cafe yang nama cafenya "Bengkel Kopi" yang terletak dijalan jurung no. 39. Saya juga membuka usaha garasi kayu di jalan rambing 2. Jadi untuk teman-teman yang ingin tahu lokasi tempat kita, bisa cek di instagram @garasikayu @parimajayaservice dan @bengkelkopi. Jangan lupa follow dan mampir ya" promonya. ” Ujarnya sembari promosi.
Ben selalu menanamkan motto dalam hidupnya bahwa "usaha tak akan menghianati hasil". "Mulai saja dulu, jangan takut untuk gagal. Jika ingin menjadi pengusaha yang sukses, harus bisa menghadapi resiko yang besar pula, "High risk high return" .
“ Karena banyak dari kita sudah takut duluan, takut rugi dan gak laku. Saya saja memberanikan diri untuk resign dari pekerjaan saya demi membuka usaha. Saya mulai dari nol, meminjam kepada keluarga, dan hasil dari bengkel, semua saya kumpulkan hingga saya punya usaha sekarang.”Jelasnya.
"cara atau sistem menarik perhatian konsumen saya buat melalui media digital seperti instagram, facebook dan akun hiburan seperti Tiktok. Saya rutin promosi di sosial media. Saya banyak belajar dari pekerjaan saya yang dahulu (10 tahun mengabdi) dan saya terapkan di usaha saya sekarang. Alhamdulillah semua usaha saya berjalan dengan lancar mulai dari bengkel mobil, cafe dan garasi kayu" tutupnya. (*)