Kysanews.com | METRO - Kebingungan atas pertanyaan demi pertanyaan dari beberapa awak media terkait dugaan adanya pemotongan gaji tenaga guru honorer di SD Negeri 3 Metro Utara, pihak sekolah diduga secara diam - diam mengundang beberapa oknum anggota polisi untuk menghalangi tugas jurnalis disekolah tersebut. Kedatangan beberapa anggota polisi kesekolah ini terkesan telah direncanakan oleh pihak sekolah, yang secara tidak langsung menganggap kehadiran para awak media hanya untuk menakut nakuti dan ingin memeras dalam persoalan yang ada disekolah tersebut.
" Kami merasa tugas kami hari ini sebagai wartawan / jurnalis kota metro dianggap remeh oleh pihak sekolah yang kami duga telah dengan sengaja menghadirkan beberapa oknum anggota polisi kesini, dan terjadi disaat memang kami sedang melakukan fungsi tugas kami sebagai kontrol sosial dengan tujuan untuk perimbangan berita yang akan kami publikasikan ke masyarakat luas " Ujar Rio selaku wartawan Sumaterapost.co
Lebih lanjut, Rio meminta kepada Dinas terkait untuk dapat mengambil langkah dan sikap tegas atas persoalan yang terjadi di SD Negeri 3 Metro Utara, mengingat adanya dugaan pemotongan gaji beberapa tenaga honorer disekolah tersebut sangat memprihatinkan.
"Kalau memang dugaan ini benar adanya kita minta action dari dinas terkait serta inspektorat untuk tegas, mengingat pemotongan gaji tenaga honor itu merupakan hak bagi mereka yang menerima, jangan main asal mengeluarkan kata sepakat, sepakat yang bagaimana disitu bunyi nya. Dan kalau memang benar sepakat juga saya yakin dari hati mereka tenaga honor itu nggak akan rela" jelasnya.
Untuk diketahui, kejadian dugaan pemotongan gaji tenaga honorer diketahui sudah cukup lama dilakukan, itu diakui oleh salah satu tenaga honorer disekolah tersebut yang mengadu ke DPC KWRI Kota Metro pada Kamis 28 Oktober 2021.
"jika dugaan pemotongan ini terus berkelanjutan, mau makan apa kami, apalagi gaji kami udah kecil, terus di pangkas setiap bulan untuk menutup tenaga kerja kebersihan sekolah dan itu juga cuma satu orang saja, kenapa kok yang di tumbalkan dari gaji tenaga honorer, dan sisanya diperuntukan untuk apa'' Keluhnya.
Sementara itu, dikonfirmasi awak media kepada pihak sekolah, Plt Kepala Sekolah dan Bendahara berkilah dan tidak mengakui adanya pemotongan/pangkasan yang dimaksudkan, melainkan hanya menyisihkan yang diperuntukan untuk membantu menggaji tenaga kebersihan disekolah tersebut dengan dasar kesepakatan bersama.
Selain itu, diakui oleh bendahara sekolah Purwanti, adanya pengurangan gaji dari tenaga honorer sudah berjalan sebelum beliau menjadi bendahara disekolah ini." Setiap tenaga honorer berpariasi untuk menyisihkan gaji nya, ada yang 200rb 300rb dan 400rb perorang dalam sebulan, dan itu untuk menggaji 1 orang tenaga kerja kebersihan senilai 300rb/bln, lalu sisanya digunakan untuk kebersamaan sekolah" Ujarnya.
Lebih lanjut, dihadapan awak media salah satu tenaga honorer yang aktif mengajar disekolah ini mengaku, bahwa benar dirinya merasa gaji nya terpangkas senilai 400rb/bln, terhitung dari bulan Januari sampai bulan Oktober tahun 2021.(Tim)