Kysanews.com | SIANTAR - Ketua BEM Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP) merasa jemu terkait maraknya pemberitaan hasil penangkapan seseorang yang terlibat dalam kasus Narkoba, khususnya di wilayah Siantar-Simalungun.
Bahaya Narkoba sudah tidak diragukan lagi. Sayangnya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut semakin marak di berbagai daerah khususnya di Siantar-Simalungun. Hampir setiap hari media memberitakan hasil penangkapan seseorang yang terjerat dalam kasus Narkoba.
Kekhawatiran anak muda harus semakin di pertajam akibat maraknya peredaran gelap Narkoba yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di kalangan generasi muda. Ketika sudah terjerat, maka akan sangat berpengaruh terhadap kejiwaan, pola pikir, dan otomatis juga merusak masa depan kaum generasi muda.
“ Tentunya ini sebuah kondisi yang sangat memilukan. Pada initinya saat ini setiap insan dan pribadi harusnya menjadi seorang motivator, penyuluh dan aktivitas anti narkoba setidaknya kepada dirinya sendiri. Selanjutnya, kita anak muda harus berani memulai mengambil tindakan dalam hal ini. Karena selama ini Narkoba hanya kita jadikan sebagai sebuah tema atau topik dalam sebuah diskusi, dan sama sekali tidak ada tindakan. Untuk pemerintah dan aparat yang mempunyai wewenang dalam hal ini agar bekerjalah dengan solid, sebab rakyat telah membayar kamu untuk melindungi mereka. “ Ujar Rahel Saat diwawancarai oleh awak media ini, Senin (11/10/21) lewat akun whatsapp.
Begitulah penggalan kata yang dituturkan oleh Mahasiswi yang menjabat sebagai Ketua BEM di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP).
Dengan demikan, Mahasiswi yang kini duduk di kursi tingkat semester 7 juga berharap kepada aparat penegak hukum khususnya di kota Pematangsiantar supaya lebih solid lagi dalam memberantas Narkoba. Untuk generasi anak muda di Siantar, ia berharap agar Narkoba tidak hanya dijadikan sebagai tema dalam sebuah diskusi, akan tetapi harus ada implementasi di dalam lingkungan masyarakat.
Selain daripada itu, dirinya membandingkan bagaimana masifnya peredaran Narkoba belakangan ini yang merambah di Sumatera Utara.
“Kini penyelundupan Narkoba bukan lagi hitungan gram bahkan sudah berton ton. Peredaran Narkoba ini menyasar ke generasi muda saat ini. Maka dari itu, kita generasi muda yang dibekali dengan potensi masing-masing agar mampu mebentengi diri dan lingkungan dari pengaruh buruk Narkoba saat ini. ” Pungkas Ketua BEM UHKBPNP.
Merajalelanya penyebaran dan penyalahgunaan Narkoba dari segala penjuru terutama yang sengaja ditujukan kepada anak muda masa kini semakin menggila. Seakan semua lini , lapisan, strata dan golongan masyarakat sudah terjamah dan digelayuti ancaman Narkoba.
Tentunya bandar dan kartel Narkoba yang berada di belakang semua ini, akan melompat kegirangan dengan fakta fakta bahwa Narkoba sudah merasuki dunia pendidikan, dunia hiburan, lapisan bawah hingga kalangan pedesaan.
Banyak sekali kasus korban pemakaian Narkoba tingkat parah yang akhirnya harus mengalami gangguan jiwa tingkat berat, berhalusinasi parah hingga menderita skizopfrenia akut yang tak akan terobati selama ia hidup. Kondisi pikiran mereka sudah tidak lagi bisa diharapkan untuk menjalankan kehidupan, walau nyawa masih menancap dalam diri mereka.
(S•T•U)