Salah seorang pemilik THM menganggap kegiatan Ipda Faizal tebang pilih. Pemilik THM yang tak ingin namanya disebut membeberkan bahwa, banyak Caffe lain yang buka sampai tengah malam sekira jam 00.00 WIB keatas. Karenanya, mereka meminta agar Ipda Faizal agar melakukan kegiatannya tersebut secara merata.
"Kalau memang untuk menekan angka Covid-19, kenapa hanya disini aja. Itu masih banyak Caffe lain yang buka, bahkan sampai pagi hari. Apa mereka juga ditindak seperti kami? Tolong kalau mau benar benar membubarkan, harusnya ratalah," ujar pemilik THM.
Pemilik THM menambahkan, terkait surat edaran pemerintah Kota Siantar yang ditunjukkan Ipda Faizal. Ternyata suratnya hanya berlaku sampai tertanggal 20 September sehingga pemilik THM berharap polisi harusnya bekerja secara transparan dan harus mengetahui batas surat edaran.
"Kita akui kita salah, tapi surat edaran yang sama kita itu berlaku kan sampai tanggal 20 September. Kalau memang surat itu di jadikan acuan, harusnya yang tertanggal terbaru. Kami sih bisa aja ikuti aturan asal merata. Lagian tim satgas nggak mereka libatkan saat razia," katanya.
Sementara, ditempat terpisah. Ipda Faizal yang saat ini tugas sebagai Kanit SPKT Polres Siantar yang di temui dilokasi THM menyebutkan, pihaknya telah melakukan razia tersebut karena perintah atau Atensi langsung dari Kapolres Siantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar SIK.
"Saya hanya jalankan Atensi Kapolres untuk membubarkan semua lokasi THM. Semua THM bakal saya sambangi," katanya. Disinggung, apakah pembubaran massa untuk menekan angka Covid-19 akan masuk seperti ditempat tempat lainnya? Ipda Faizal tak menjawab dan milih pergi.
Sementara, pantauan di lokasi jajanan Siantar Square. Tepatnya di Jalan Vihara, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar. Terlihat masih banyak pengunjung yang berkerumun. Sedangkan pedagang rata-rata menutup usahanya lewat sampai pagi sekira jam 02.00 WIB. (Rls)
