Dimana masa saat ini rakyat sangat mengharapkan keperdulian pemerintah dalam menangani dan mencegah penularan wabah tersebut disitu pulalah berbagai kalangan sangat mengecam aksi buruk Kadis kesehatan Labura Dr Saodah Nasution yang diketahui masa kedinasannya sudah diambang pensiun sekitar bulan Mei 2021 .
terkuaknya borok sang Kadis diduga ada unsur kesengajaan untuk memarkirkan atau mengendapkan dana anggaran Rekofusing Covid 19 teruntuk keperluan antisipasi kesehatan seluruh masyarakat di Kelurahan kelurahan seLabura, dengan total dana yang tersedot melalui Restu ijin Bapak Presiden RI melalui kementrian kesehan RI ttg penggunaan dana rekofusing Covid yang diperbolehkan bagi masyarakat di 8 (delapan) kelurahan senilai +_Rp.1. 760.500.000.
anehnya meskipun dana ini sudah masuk dalam anggaran kas Dinkes Labura sejak bulan 2 (dua) lalu namun hingga berita ini ditayangkan Senin (13/09.2021) namun pengoperasionalan pos ppkm Covid dikeluran keluaran belum juga berjalan diketahui karena dituding pihak Dinkes bahwa seluruh kelurahan belum punya kesiapan dalam menjalankan program ini.
Menerangkan Juru bicara Covid Labura beberapa waktu lalu di ruangannya dr Mimi Andayani Nasution, Rabu (25/08) lalu ,memang betul dana rekofusing Covid kelurahan sudah ada sejak pebuari lalu, namun pengelolaan anggaran ini belum berjalan disebabkan Pihak kelurahan kelurahan belum ada kesiapan paling kelurahan Aek kanopan yang saya nilai cukup siap .
padahal sudah berulang kita lakukan sosialisasi terkait hal ini kepada mereka,,
begitupun kalau dana ini tidak terpakai juga maka akan kita gunakan nanti untuk hal lain seperti pengadaan dan lainnya di penambahan (anggaran untuk P), jelas dr Mimi memaparkan maksud keuangan Covid.
ketika masalah terparkirnya dana hingga berbulan bulan di tanyakan kepada Kadis Kesehatan dr Saodah Nasution Senin (13/09) , mengatakan , bukan dananya yang diendapkan tapi kelurahan yang tak siap merealisasikan nya. Ketika dilanjuti pertanyaan tentang Kadis sebagai pengguna anggaran kenapa tidak ada kebijakan untuk lebih efektif mendorong kepanitian," buk Kadis menjawab terima kasih sarannya pak. (SY).
