Pemkab Jember Tertibkan Pengelolaan Tambak Udang di Pesisir Pantai - KYSANEWS

Breaking

Definition List

Selamat datang di website KysaNews.Com

Selasa, 28 September 2021

Pemkab Jember Tertibkan Pengelolaan Tambak Udang di Pesisir Pantai

 JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menertibkan pengelolaan tambak udang di sepanjang pesisir pantai selatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.


”Ada salah satu tambak udang yang menabrak garis sempadan pantai sehingga saya meminta pemilik tambak untuk menghentikan operasinya dan membongkar tambak udangnya yang melebihi garis sempadan,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto seperti dilansir dari Antara di Jember.



Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman bersama sejumlah perangkat daerah melaksanakan inspeksi mendadak ke beberapa tambak udang di sepanjang pesisir pantai Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas.



”Inspeksi mendadak ini merupakan tindak lanjut dari keluhan para nelayan yang disampaikan kepada kami beberapa waktu yang lalu dan kami sudah mengecek empat perusahaan tambak,” tutur Hendy.


Dia menjelaskan, pihaknya mengecek perusahaan mulai dari dokumen-dokumen dan kondisi di lapangan, termasuk juga instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dikeluhkan nelayan. Sehingga, pihaknya akan menentukan kebijakan ke depan.



”Kami evaluasi, yang salah kita arahkan untuk memperbaiki kesalahannya apa, yang penting adil dan tidak ada salah satu yang dikorbankan baik nelayan, warga sekitar maupun para pengusaha tambak,” ujar Hendy.



Untuk urusan IPAL, lanjut dia, Pemkab Jember akan menerjunkan tim ahli IPAL yang sudah bersertifikasi. Sehingga, bisa menentukan kesalahannya dimana dan bisa dipertanggungjawabkan.


Sebelumnya, nelayan dan warga yang merupakan perwakilan Kelompok Perjuangan Masyarakat Kepanjen mengadukan persoalan limbah tambak udang yang diduga mencemari lingkungan. Beberapa keluhan yang disampaikan warga dan nelayan seperti limbah yang dihasilkan dari tambak tersebut berdampak pada rusaknya tanaman pertanian warga dan uap merusak lingkungan warga, serta limbah yang dibuang ke laut merusak ekosistem biota laut yang berdampak pada hasil tangkapan nelayan.


”Lahan rusak, tanaman cabai, pepaya dan semangka tidak bisa dipanen. Rusak karena kena uap dan kincir itu,” kata salah satu perwakilan warga Setyo Ramires. (Romlah)

Pages