Almarhum ditemukan pertama kali oleh istrinya, Deitje Merentek (52), warga desa Setempat; posisi tubuh almarhum dalam keadaan tergantung di bagian dapur rumahnya.
Keterangan saksi (istri almarhum), menyebutkan bahwa malam sebelum kejadian almarhum terlihat membawa minuman keras (miras) jenis Cap Tikus setengah botol kemudian duduk di ruang tamu sambil meminum miras tersebut.
Pada pagi harinya, saat hendak ke dapur saksi menemukan suaminya tergantung dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Saksi kemudian berteriak membuat sejumlah warga mendatangi rumah lokasi kejadian. Pemerintah Desa Ranaan Lama kemudian menginformasikan kejadian ini kepada pihak kepolisian, Polsek Motoling.
“Kami langsung mendatangi lokasi kejadian, mengamankan TKP, melakukan proses identifikasi, mendampingi pihak medis dari Puskesmas Motoling dalam pemeriksaan bagian luar tubuh korban, serta mengumpulkan bahan keterangan sejumlah saksi,” ungkap Kapolsek Motoling Iptu Tonny Simarmata.
Hasil pemeriksaan pihak medis Puskesmas Motoling bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan, diduga kuat korban meninggal dunia murni gantung diri,” tambah Kapolsek Motoling.
Dari keterangan sejumlah saksi diketahui penyebab korban melakukan hal nekat mengakhiri hidupnya ini disebabkan depresi karena masalah internal keluarganya. “Untuk pihak keluarga telah menyatakan penolakan dilakukan proses otopsi,” pungkas Iptu Tonny Simarmata.
(Stevens)
