Bupati Jember dalam musyawarahnya, membahas banyak hal yang dihadapi selama ini, terkait penyelasaian dan penanganan stunting, juga termasuk dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi selama ini yang telah terjadi di Kebupaten Jember Jawa Timur.
Ir.H.Hendy Siswanto menyampaikan bahwa saat ini angka stunting di Kabupaten Jember menempati tertinggi kedua di Jawa Timur, dengan angka 37,58 persen. Maka dengan melibatkan seluruh pihak terkait, mulai hari ini akan dimulai untuk terus melakukan penanganan dan pendampingan khusus kepada ibu hamil.
“Program penanganan stunting, AKI dan AKB ini menjadi program utama kami untuk segera kita lakukan treatment di lokasi-lokasi yang masih banyak stunting,” kata Bupati Jember.
Bupati Jember juga menambahkan, penanganan dan pendampingan yang diberikan dimulai dari proses kehamilan ibu, sampai bayi dilahirkan usia 24 bulan. Termasuk juga bagi balita umur 5 tahun ke atas yang mengalami stunting.
Beliau juga menyampaikan bahwa, gerakan ini menjangkau semua wilayah di Kabupaten Jember, terutama wilayah pelosok pelosok atau di pedalaman desa.
“Kami targetkan akhir 2022 stunting di Jember sudah betul-betul habis,” tegasnya.
H.Hendy Siswanto menghimbau pada seluruh masyarakat agar kedepannya benar-benar peduli terhadap pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan bayi sehingga pada akhirnya bisa mencegah stunting (Romlah)
