Kegiatan ini terlihat di lapangan sudah berlangsung berkisar satu minggu dengan membuat rakitan pemberian dan pemasang cor beberapa tiang balok penyanggah pagar beton.
Ketika pelaksanaan kegiatan pemagaran ini dipertanyakan kepada Lurah Tanjung Leidong Gumri Simatupang SE melalui telfon Jumat(30/7) mengatakan, saya belum mendapat laporan tentang pekerjaan itu, nanti saya cek.
Mengeluhkan warga pribumi sei Tempurung Inda (45thn) dilokasi ,kami heran kenapa lah tiba tiba saja pembuatan pagar beton ini,tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
kami khawatir seandainya nanti dilakukan pemugaran tanah Tokong dan tanah pekuburan milik mereka bagaimanakah dengan pipa pipa air kami,pasti digusur dan tak boleh di pasang di areal tanah mereka yg akan di Tembok ,bila ini terjadi pastilah SUPLAY air ke rumah penduduk yg diseputaran kota leidong akan terhambat sebab dari sinilah pusat pendistribusian air ke warga pribumi di atas.
memang hal ini belum kami koordinasikan dengan pihak mereka.
Tapi kami berharap agar pipa pipa air kami boleh tetap di tempat biasa jangan ada pembongkaran pipa kami.bukan saja jadi kendala kebutuhan air tapi biaya bongkar pasang pipanya juga mahal. Harap Inda.
Ketika masalah Pembanguan pagar ini ditanyakan kepada orang lapangan mengaku bernama bg Aan Jumat(30/7) menjawab, saya hanya panitia ,memang benar pembangunan pagar ini baru dilaksanakan dengan rencana sepanjang satu kilometer dan tinggi sekitar dua meter,masalah imb saya tidak tau itu tanya sama pak Akiat saja nanti dia ketuanya.
Mengenai pipa pipa masyarakat tidak ada masalah, kita tidak akan ganggu kecuali pipa tak bisa dielakkan. Yang pasti pihak kami no problem lah . Tegas Aan memberi kelegaan warga yang mendengar dilapangan. (Sy)
