JEMBER - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jember menggelar kegiatan Uji Kompetensi Skill bagi anggota yang berlangsung di Gedung Laboratorium OSCE (Objective, Structured, Clinical, Eximination) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UMM) Jember, Sabtu (19/6/2021).
Kegiatan tersebut selain sebagai syarat mendapatkan Surat Tanda Regestrasi (STR) juga untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Jember.
Asrah Joyo Widono, S. Kep, SH, M.SI, Ketua DPD PPNI Kab Jember yang sekaligus Ketua Koordinator PPNI Wilayah VIII yang terkenal tapal kuda (Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi) melakukan supervisi saat berlangsungnya ujian.
Ia mengatakan, “Kegiatan uji kompetensi skill ini merupakan tindak lanjut dari intruksi DPW PPNI Propinsi Jatim ditujukan untuk perawat yang beberapa waktu lalu mengikuti uji kompetensi berbasis CBT.”
“Tujuannya adalah sebagai syarat untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) yang wajib dimiliki oleh setiap perawat di seluruh Indonesia,” tandas mantan Camat Kaliwates itu.
Dengan memiliki STR seorang perawat bisa melaksanakan pekerjaanya di institusi pelayanan kesehatan maupun di sarana praktek mandiri.
Kegiatan uji kompetensi itu diikuti 30 anggota dari Jember, Bondowoso dan Lumajang dilaksanakan sehari saja dari pukul 08:00 hingga 15:00 dengan tetap memperketat prokes.
Asrah berharap seluruh peserta bisa lulus (kompeten) dan segera bisa memiliki STR sehingga bisa mengabdikan dirinya di masyarakat khususnya dalam penanganan covid 19 di wilayahnya masing-masing.
Sementara itu Sasmiyanto, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMM Jember menyambut baik dan terima kasih atas kepercayaan PPNI.
“PPNI Jember terus meningkat kompetensi anggotanya sebagai wujud sebuah organisasi yang baik,” kata Sasmiyanto.
Di tempat lain Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Wiwik saat dikonfirmasi adanya uji kompetensi skill bagi perawat berkomentar baik.
Dihubungi lewat jaringan telepon seluler ia menjawab bahwa saat ini memang dibutuhkan perawat yang kompeten. Saat menghadapi serangan covid-19 perawat berada di garis depan, oleh karenanya sangat diperlukan skill yang mumpuni. (Romlah)