LUMAJANG - Masyarakat Desa Selok Awar Awar diharapkan ikut menjaga dan melestarikan lingkungan, dengan melaksanakan penghijauan untuk menghijaukan kembali alam dan meminimalisir terjadinya bencana alam.
Hal tersebut disampaikan oleh Bati Tuud Koramil 0821/08 Pasirian, Peltu Khoiri saat bersama masyarakat dalam kegiatan Penanaman 1.000 Bibit Mangrove dan Diskusi Konservasi dalam Rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2021 dan sosialisasi Penanggulangan Bencana, di Wisata Watu Pecak Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/4/2021).
Menurut Khoiri, melalui penghijauan tersebut juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi keseimbangan alam, seperti menanam pohon mangrove sama juga dengan menghijaukan kembali alam.
“Kegiatan penghijauan ini dilakukan berkat kerja sama komponen muspika Pasirian, masyarakat Desa Selok Awar Awar bersama TNI untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan sehat serta untuk mengantisipasi terjadinya musibah bencana banjir maupun tanah longsor di saat musim penghujan seperti sekarang,” ujar dia.
Ia menambahkan, bahwa hutan mangrove memiliki fungsi dan manfaat secara fisik, ekologis dan ekonomis. Secara fisik manfaat mangrove antara lain, sebagai perlindungan terhadap sedimentasi, abrasi dan instrunsi air laut, penahan badai dan angin yang bermuatan garam, serta untuk menurunkan emisi karbon.
Sedangkan, secara ekologis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat hidup, perlindungan dan sumber pakan bagi biota laut dan spesies yang ada di sekitarnya. Sementara, secara ekonomis hutan mangrove berfungsi sebagai tempat rekreasi wisata, sumber bahan baku untuk bangunan dan kayu bakar serta sebagai sumber mata pencaharian masyarakat sebagai nelayan penangkap ikan, udang, kepiting dan lainnya.
"Menanam sama juga menabung. Jadi, bibit pohon yang sudah ditanam sekarang, suatu saat nanti kalau sudah besar dapat bermanfaat untuk pantai agar tidak mudah abrasi," pungkasnya. (Riaman)