Batu Bara - Begitulah ungkapan para masyarakat nelayan pukat teri di Kabupaten Batu Bara khususnya di kecamatan Tanjung Tiram."pukat teri di Batu Bara hampir di ujung tanduk(punah)".
Hampir dua tahun tidak beroperasi dikarenakan tangkapan tidak sesuai dengan pengeluaran.
Ada kurang lebih dari 600 nelayan pukat teri yang berkelu kesah dengan tidak beroperasi nya boat pukat teri,perlu langkah pasti dari pemerintah untuk membantu meringankan beban masyarakat nelayan khususnya pukat teri.
Perlu diketahui pukat teri termasuk boat paling besar khususnya di Kecamatan Tanjung tiram Kabupaten Batu Bara yang mempunyai Anggaran besar, sekali melaut sekitar 6-7 jutaan anggaran untuk sekali melaut,, di karenakan mesin dan potongan boat yang cukup besar,, yang bisa menampung 40 para nelayan bahkan lebih.
Sebagian dari nelayan pukat teri ada menumpang di boat lain,, seperti pukat jaring tenggelam,, pukat jaring timbul dan pukat lain-lain. Hanya saja mereka rindu dengan tempat biasa mereka melaut yaitu pukat teri.
Dalam hal ini wartawan kysa News sempat mewawancari salah satu masnis (pengawas mesin)pukat teri "ajab.. Ajab... Lamo botul dah tak melaut,, hampir 2 tahun,, untung ajo ado orang rumah yang ondak, Membantu /meringani belanjo rumah dengan berjualan serapan pagi,,kalau tak poneng kepalo dan kalau ku tengok pukat teri ni uda hampir di ujung tanduk(punah). "ungkap sering disapa obai.
Para nelayan berharap kepada pemerintah kabupaten Batu Bara hendak lah memperhatikan jeritan para nelayan khususnya pukat teri...
M.Taufik 07