Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin, SIK.,MH., bersama jajarannya tiba di lokasi disambut Abdul Adim dan Didik Suharijadi (Ketua JemberSAE2021), Jum'at, (19/2/2021). Hadir pula Muspika Ajung dan Kades beserta Babinsa dan bhabinkamtibmas desa. Gubuk Pustaka Ndalung berada di Dusun Limbungsari Desa/ Kecamatan Ajung Kabupaten Jember.
Sejenak Kapolres ngopi sambil ngobrol santai dengan tokoh masyarakat setempat. Dihidangkan jajanan pasar untuk dinikmati sambil melihat anak-anak bermain egrang.
Setelah itu Kapolres dan rombongan mendekati lapak-lapak sederhana tempat menaruh jajanan pasar yang diperjualbelikan oleh warga sekitar. Adim sapaan pemilik Gubuk Pustaka menjelaskan seputar pasar kagetnya itu.
Dari situ rombongan bergeser ke bangunan berbahan bambu yang dijadikan sebagai gubuk tempat untuk membaca, menulis, menggambar dan aktivitas belajar lainnya.
Kapolres juga sempat mencoba permainan bedil-bedilan. Ternyata, tidak mudah juga cara memainkan bedil berbahan bambu itu. Amunisinya dari kertas yang dibasahi. Kapolres kalah jitu dengan anak kecil saat dicoba menembak sebuah botol. Anak-anak senang dan bangga bisa bermain dengan Kapolres. Anak yang berhasil menembak botol diberi hadiah uang oleh Kapolres.
Setelah itu anak-anak dikumpulkan melingkar. Kapolres dan Adim mengajak anak-anak tebak-tebakan. Anak yang bisa menjawab pertanyaan dan menyanyikan lagu yang diminta diberi hadiah uang. Terlihat anak-anak senang dan bersemangat.
Dalam keterangan pers, Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin, SIK., MH., mengatakan, "Saya bersama panitia dan juri datang dan melihat langsung pemenang kategori tokoh inspiratif," ucap Kapolres.
Unggahan Gubuk Ndalung menjadi salah satu pemenang lomba di Gelombang pertama JemberSAE 2021. "Sekecil apapun perbuatan kita upayakan untuk bermanfaat bagi Jember, sehat aman dan eksotis," kata Kapolres. Istilah JemberSAE kepanjangan dari Jember yang sehat, Jember yang aman, dan Jember yang eksotis.
Kapolres mengajak Muspika setempat untuk mendukung Gubuk Ndalung. "Kedepannya ini sangat baik dampaknya bagi masyarakat," tandas AKBP Arif. Tidak hanya para orang tua tetapi anak-anak juga mendapatkan manfaatnya, imbuhnya.
Di bagian lain, Abdul Adim mengatakan, "Tujuan saya mendirikan itu pertama agar anak-anak tidak terikat pada handphone seperti game online, video dan gambar-gambar yang tidak pantas".
Adim melanjutkan, kedua mengajak anak-anak menyukai kembali permainan tradisional seperti, egrang, bedil-bedilan, karambol, dan permainan lainnya. Ketiga, mengajari mereka gemar membaca, menulis dan menggambar.Pria lulusan Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN lulus tahun 2020 itu juga menjelaskan, selama pandemi kegiatan di Gubuk Pustaka Ndalung dikurangi.
"Akhir-akhir ini kami hanya adakan kegiatan dua minggu sekali. Diakhir bulan diadakan juga pasar kaget," kata pria lajang itu. (Romlah)